Zwisslerrr ...

Senin, 21 April 2008

Begitu sempurna ( Cita-cita Kartini )

Apa sih batasan kebebasan berekspresi yang dicita-citakan Kartini dulu ? Menilik sejarahnya Kartini kecil sangat kecewa dengan pembatasan kesempatannya memperoleh pendidikan. Maka dalam surat-suratnya yang dirangkum dalamHabis gelap terbitlah terangbanyak mengungkap tentang emansipasi. kesetaraan gender, kesamaan kesempatan memperoleh pendidikan, kemajuan kaumnya dan seterusnya sehingga wanita menjadi lebihhiduptidak hanya sekedar menjadikonco wingking” ( teman di belakang) arogansi kaum pria.

Karena selayaknya sesama manusia, memang punya hak dan kewajiban yang sama. Perbedaan yang ada ditakdirkan untuk setara dalam saling mengisi, bukan untuk meninggikan derajat satu dari yang lain, sehingga karenanya dapat memeras untuk melanggengkan kepentingannya sendiri. Di masa sekarang, kita boleh berlega sedikit, bahwa sebagian cita-cita Kartini sudah terwujud. Hampir seluruh bidang dapat dimasuki kaum wanita. Walau memang secara kualitas, masih lebih banyak yang terdampar sebagai kaum kelas bawah yang belum punya daya untuk melawan.

Jika infotainment gencar memberitakan betapa seorang Maia ngotot tidak mau diperlakukan semaunya oleh suaminya ( terlepas siapa yang benar dan salah ) , maka di luar sana mungkin seribu kali lebih banyak wanita lain yang lebih memilih makan hati daripada harus berseteru dengan kesemena-menaan suaminya. Melawan memang butuh keberanian luar biasa, namun untuk apakah gunanya melawan hanya untuk membuktikan siapa yang menang dan siapa yang kalah ?

Sehingga cukup bagi wanita untuk setara, kemudian kembali pada panggilan kodratnya menjaga kehormatan agar layak dicintai, menjadi istri, dan Ibu bagi putra-putrinya.
Sungguh aneh jika beberapa waktu yang lalu, seorang penyanyi dangdut yang dilarang tampil di beberapa daerah malah berdalih masih banyak artis lain yang lebih erotis lagi dalam penampilanya. Selanjutnya malah menyatakan kalau penampilanya juga tergantung selera pasar. Jelas sudah harga dirinya sudah dinilai dengan uang, inikah cita-cita Kartini ?... minta kebebasan berekspresi untuk memenuhi selera pasar agar dapat terus manggung dan berlimpah rupiah ?

Cita-cita Kartini tentu saja jauh dari urusanurusan limpahan materi. Terbukti, pengorbanannya bersedia menikah dibarengi dengan permintaan mendirikan sekolah keputrian. Jadi, kualitas pendidikanlah yang menjadi kunci. Podium-podium internasional untuk membutuhkan sisi kelembutan wanita untuk menghentikan perang, untuk lebih menyayangi lingkungan hidup yang kian tak terurus, dan tentu saja meraih simpati untuk kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Industri musik dan entertainment pesonanya memang sedang menggila saat sekarang seiring dengan jebolnya batasan arus pemberitaan media. Bahkan acara-acara TV yang berusaha memunculkan bintang-bintang baru pun giat di tayangkan langsung. Jalan singkat menuju ketenaran semakin terbuka. Tapi apakah acara-acara itu mengajarkan goyang erotis ? Sekali pun tidak. Generasi artis-artis instant kita tetap belajar bagaimana cara menyanyi dengan benar, menyanyi dengan kekhasan suaranya, dan tentu saja penghayatan dari dalam hati. Cita-cita Kartini bisa ditemukan dalam nyanyian inspiratif tentang cinta, tentang kasih, dan tentang persahabatan yang terus didengung-dengungkan.

Cita-cita Kartini sangat relevan dengan kebutuhan bangsa ini akan generasi mudanya yang berkualitas. Karena generasi muda yang berkualitas hanya akan lahir dari Ibu yang penuh dengan kehormatan. Sudah seharusnya setiap wanita yang terinspirasi cita-cita Kartini, dapat terpuji sesuai lirik laguSempurnadi bawah ini :

“ ... tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu,
janganlah kau tinggalkan diriku
kutakkan mampu menghadapi semua
hanya bersamamu ku akan bisa
kau adalah darahku
kau adalah jantungku
kau adalah hidupku
lengkapi diriku
oh sayangku
kau begitu
sempurna ....”

by fixshine
menyambut Hari Kartini 21/04/08

posted by Sigit at 04.38 0 comments

Minggu, 13 April 2008

Berikan yang terbaik untuk air, maka....

Anda percaya dapat berkomunikasi dengan air ? secara harfiah memang aneh. Air memang bukan makhluk hidup. Namun jika saya ubah pertanyaan dengan : Apakah air dapat merespon perlakuan kita terhadapanya ? tentu beberapa anda akan berfikir. Bayangkan anda mempunyai mempunyai aquarium dengan ikan kecil di dalamnya. Bayangkan perlakuan anda pada air itu dan respon yang di rasakan si ikan kecil. Berbedakah hasilnya jika air dibiarkan begitu saja dan diberikan perhatian ?

Beberapa dari anda akan berkomentar masalah kebersihan, ya tepat. Air yang dibiarkan kotor, seolah merasakan sedang mendapatkan perlakuan buruk, sebuah kesia-siaan. Air yang kotor menjadikan tempat hidup yang tidak nyaman bagi si ikan kecil yang pada gilirannya mengancam kehidupannya. Selanjutnya jika dianalogikan dengan air yang kita minum tiap hari, yang membentuk 75% lebih kehidupan fisik kita, perlakuan seperti apa yang diterima air sebelum kita minum ? dan bagaimana efeknya terhadap kehidupan kita ?

Air sehat air yang alami ?

Ada banyak versi tentang air mineral "sehat" yang kita minum. Bisnis air mineral, bahkan menjamur. Tidak hanya itu berbagai teknik "mensucihamakan" air makin beragam. Para ahli menyusun kualitas standar kandungan-kandungan wajib air yang baik. Namun para ahli manapun akan tetap mencari sumber air pegunungan yang belum tersentuh polusi apapun sebagai acuan. Yang mau saya katakan adalah tetap berbeda kualitasnya antara air mineral dengan air alami pegunungan. Apa yang berbeda ? Perlakuan yang diterima air itu sebelum diminum, dan respon balik air itu sendiri.

Bayangkan air selokan yang kotor dan beracun yang kemudian diolah oleh perusahaan pemurnian air. Percayakah anda semua efek negatifnya hilang ? Bandingkan dengan air alami pegunungan, saya yakin tanpa harus di masak pun, anda sudah percaya air tersebut bisa di minum, toh memang manusia jaman dulu pun minum air tanpa di masak. Masalahnya indikator apa yang menjadi acuan air yang baik dan tidak itu ? Bahkan kandungan unsur standar pun tidak cukup, karena polusi bisa datang dari mana saja bukan hanya kotoran, tapi juga panas, dingin, bau, suara, juga gelombang elektromagnetik.

Mr. Masaru Emoto dalam bukunya "The True Power of Water" menjawab fenomena air ini. Berawal dari keingintahuannya tentang seperti apa air yang baik itu, pencariannya membuah pengalaman penemuan yang mencengangkan. Singkat cerita dari hasil studi pustaka ia menemukan fenomena kristal salju. Dibantu rekannya seorang Kayuza Ishibasi yang mempunyai keahlian foto miksroskopik di laboratoriumnya, ia menemukan bahwa dengan cara tertentu air membentuk kristal. Kristal yang selalu hexagonal ( bersegi enam ) dengan variasi keindahannya.

Kristal yang tak terbentuk


Ide terbentuknya kristal menumbuhkan keingintahuan lebih. Ia kemudian melakukan perjalanan keliling dunia, mengambil contoh-contoh air, mencair yang termurni di berbagai tempat. Ia juga mengembangkan contoh-contoh air itu pada air mineral, bahkan air hujan diberbagai tempat. Ia mencurigai pengaruh-pengaruh yang diterima air berhubungan dengan kemampuannya membentuk kristal hexagonal. Air di kota-kota besar yang umumnya tercemar seperti Tokyo, sejumlah besar kota di eropa, asia, semuanya tidak membentuk kristal. Air mineral dari beberapa merk terkenal mengalami kegagalan serupa. Namun justru pada air keran dari sumber air alami (air tanah) kota Katano sekitar Osaka mampu membentuk kristal.

Konsep Hado

Perjalanan mencari air kristal tersebut sangat mencemaskan. Karena jika air yang dapat membentuk kristal itu benar menjadi indikator air yang baik tentu sangatlah susah mendapatkannya. Hal ini dikarenakan siklus pemurnian air secara alami di tanah membutuhkan waktu puluhan tahun. Disinilah intervensi sub atomik melalui pancaran gelombang dicobakan untuk memperbaiki kualitas air dengan indikator pembentukan kristal hexagonal air.
Disinilah konsep Hado diperkenalkan. Hado adalah energi gelombang semesta yang mempunyai pengaruh positif dan negatif. Air akan membentuk kristal jika diberikan hado positif. Dan gagal jika sebaliknya mendapat hado negatif. Kemudian jika dihubungkan dengan masalah pemurnian air, tentu saja ukuran pemancaran hado itulah yang kemudian harus dihitung. Masih bingung ? okey, getaran itu bisa dilawan dengan getaran pula, jelasnya kalau dilihat penampang gelombang, setiap lembah gelombang harus dinetralkan dengan bukit gelombang. Kebisingan ruangan, tidak harus diatasi dengan menyingkirkan sumber kebisingan tetapi bisa juga dengan memancarkan getaran suara yang mempunyai bentuk gelombang yang berlawanan dengan sumber kebisingan. Nah hal yang sama berlaku pada air. Bahkan menjadi cara alternatif dalam penyembuhan penyakit, karena energi negatif penyakit akan dinetralisir oleh air dengan takaran hado positif yang sudah diukur. Menarik bukan ?

Sekedar air murni bisa menyembuhkan ? Hal ini dijelaskan karena tubuh kita 75% lebih adalah air, jadi hanya media airlah yang mampu paling baik mengantarkan energi Hado positif. Disini konsep resonansi yang diterapkan, bahwa hanya unsur-unsur sejenis sajalah yang dapat merespon suatu pemancaran gelombang.

Ungkapan-ungkapan Positif

Jika anda semakin tertarik, tentu pertanyaan bagaimana membuat hado positif itu ? lebih jauh apakah bisa membuatnya sendiri ? jawabannya tentu bisa. Apalagi dengan penemuan efek placebo yang terkenal itu. Efek placebo adalah lelucon yang serius menurut saya. Sekelompok orang yang ditipu diberi obat lalu entah kenapa dengan ditipu malah sembuh, malah kadang-kadang yang sudah stress duluan sebelum minum obat malah tidak sembuh-sembuh. Sebagian menyebutnya sugesti, tapi dalam konsep ini tubuh seseorang yang sembuh karena "ditipu" ini merangsang banyak hado positif timbul sehingga efek negatif penyakit bisa ditahan dan akhirnya sembuh.

Hado adalah gelombang, sehingga apapun yang berbentuk gelombang mampu memberikan energi positif. Demikian pula sebaliknya. Sehingga yang menjadi masalah sekarang Hado dalam bentuk apa dan bagaimana memaksimalkan efeknya.
Suara adalah getaran, jadi suara manusia pun dapat memberikan hado positif. Semakin fokus mengucapkannya semakin baik. Semakin sering, semakin lama semakin berkhasiat memberikan pada air. Keliatan seperti air jimat ? justru itulah yang sering dilakukan para pemuka agama jika sedang menggunakan media air untuk penyembuhan segala hal.
Tentang apa yang paling baik diucapkan, menurut penelitian Mr Masaru adalah kata-kata bentuk "past-tense". Kalimat bentuk past-tense menunjukkan keyakinan, bayangan keberhasilan. Sehingga alih-alih mengucapkan "Jika anda sembuh nanti .." lebih baik ucapkan " Anda sudah sembuh ...".

Yang paling menarik ketika Mr Masaru Emoto menemukan bahwa dengan bahasa apapun ungkapan-ungkapan positif mendorong air menciptakan kristal juga, jika anda mencari kata-kata yang paling baik, gabungan kata "Cinta" dan "Terima kasih"-lah yang membentuk kristal paling indah, bahkan sanggup menahan air dari efek-efek negatif gelombang apapun. Air mengerti dan merespon semua bahasa. Air itu mempunyai bahasa universal. Sehingga filosofi Cinta dan Terima kasih yang terpadu menghasilkan kestabilan kristal hexagonal yang sangat kuat. Cinta adalah energi aktif yang berarti memberi, sedangkan Terima kasih adalah energi pasif yang berarti menerima. Energi cinta akan pupus jika tidak ada tempat penerimaan, sebaliknya hanya penerimaan akan cinta yang bisa menghidupkan.




"Love" and "thanks" crystal from www.thank-water.net



Apakah kita harus mencari seorang yang khusyu dulu agar mengucapkan "Cinta" dan "Terima kasih" berulang-ulang ? tentunya repot sekali bukan ? sekali lagi air itu ternyata sangat fleksible, yang penting ada energi hado positif yang masuk. Sedikit tips dari Mr Masaru tempellah tulisan "Cinta" dan "Terima kasih" atau kalimat positif lain yang dibutuhkan menghadap ke air, diamkan beberapa jam agar air menerima hado tulisan positif itu, kocok-kocok sedikit untuk mengaktifkan gelombangnya baru minumlah sesering mungkin.

Refleksi air sebagai pengobat jiwa
Kita tidak sedang bicara tahyul. Meski sudah banyak kontroversi marilah kita ambil segi positifnya. Air adalah refleksi diri kita yang sekali lagi terdiri dari 75% air. Jika air merespon semua ungkapan-ungkapan positif, manusia juga. Jika anda ingin sehat, ingin maju, ingin sejahtera, ingin bahagia, selalulah dekat-dekat dengan mereka atau apapun yang memeberi energi positif. Hindari kata-kata kotor, tayangan kekerasan, atau kumpulan orang orang yang hanya bisa berkeluh kesah. Selalulan berbagi optimisme, selalulah memberikan cinta, selalulah menerima segalanya dengan terima kasih, dengan syukur bahwa apa yang sudah kita terima adalah sempurna bagi kondisi kita saat ini.

by fixshine,
Ditulis untuk Ikastara.org
Diinspirasikan oleh buku "The True Power of Water" karya Masaru Emoto, MQ publishing
posted by Sigit at 22.13 0 comments

Hypnosis positip sehari-hari

Kemarin ketika membaca blog seorang adik, yang intinya dia mendapatkan job ngelesin anak-anak yang nakalnya ga ketulungan, yang boro-boro mau ngajarin, mendiamkan mereka saja sudah merupakan perjuangan besar. Lucu sekaligus prihatin. Susah juga yak, kalau anak TN bandel tinggal disuruh push-up mungkin malah sehat, tapi ini anak orang. Masak iya harus ditabok ho ho ho. Kemudian teringat beberapa hari sebelumnya barusan baca beberapa buku bertemakan perilaku “mind” sampai mengarah ke hipnotisasi praktis untuk kehidupan sehari-hari. Kepikiran deh bagi-bagi ilmunya.

-----
Jika manusia hidup terdiri dari 2 hal yaitu tubuh dan pikiran, maka apa yang masuk kedalamnya sangat menentukan bentuk dari tubuh dan pikiran itu. Tubuh kita adalah apa yang kita makan dan minum. Pikiran kita adalah apa saja informasi termasuk pengaruh baik buruk dari yang kita denga atau lihat. Selanjutnya kita akan membahas soal pikiran.

Kepribadian adalah hasil kebiasaan kita sehari-hari. Mengapa disebut kebiasaan ? karena mungkin kita bahkan tak pernah berpikir baik buruknya untuk melakukan. Mengapa tidak berpikir ? karena pada saat pertama mau melakukannya kita tidak melakukan perlawanan, atau sudah memberikan persetujuan secara sadar , tidak sadar, atau bahkan terpaksa. Inilah rahasia kecil teknik hipnosis.

Mengapa anda memilih merek handphone tertentu ? komputer tertentu ? antivirus tertentu ? atau bahkan baju ? Sebagian besar dari kita jarang melakukan observasi, sebagian besar kita tahu dari iklan, dan sebagian besar mengiyakan saja kualitasnya tanpa pernah melakukan penelitian. Nah, yang lebih canggih lagi dengan beredarnya tabloid-tabloid yang mengupas teknologi suatu produk dengan detil, ANDA LANGSUNG PERCAYA ! apalagi ditambah design fotografi dengan efek-efek khusus, pikiran anda tidak lagi melakukan “perlawanan” bahkan kalau anda punya duit, rasanya ingin segera melakukan transaksi.

Sedikit cerita, ketika hari pertama FastNet di launching, konon kabarnya jaringan telepon area karawaci dan sekitarnya “hang”. Iklannya yang bergambar seorang gadis bule dengan senyum kepuasan itu muncul di kompas, sudah mampu membuat tiap orang yang melihat segera mengangkat telpon dan melakukan pemesanan ke nomor hotline . Bayangkan betapa hebat pengaruh iklan dengan visualisasi dan cara menampilkannya. Yang mau saya katakan, banyak orang langsung terpengaruh, banyak orang langsung terhipnotis mengangkat telpon.

Sebaliknya, saya juga pernah mengalami betapa susahnya menjelaskan hanya sekedar jumlah tagihan kepada seorang pelanggan, ketika dia sudah mempunyai hitungan tagihan sendiri. Sampai-sampai saya harus merelakan dicaci maki dulu sebagai tukang manipulasi angka. Padahal sangat jelas billing tagihan dikirim ke rumahnya rutin tiap bulan.
Kasus pertama adalah kasus ketika orang gampang dipengaruhi, kasus kedua adalah ketika orang susah dipengaruhi. Inilah rahasia kecil hipnosis. Hipnosis tidak bisa dilakukan pada orang yang memang tidak mau dipengaruhi. Hanya itu ? ya. Sepele yak ? benar tapi dampaknya besar. Karena kita seringkali memaksakan orang untuk mau. Kita malas mempersiapkan orang untuk mau terlebih dahulu sebelum mengajak atau meminta melakukan sesuatu.

Jika anda melihat penampilan Romy Rafael di tipi yang begitu spektakuler menyuruh orang berbuat semaunya, itu hanya karena orangnya sudah dipilih disamping Romynya sendiri sudah berpengalaman mengkondisikan seseorang agar ia agar “mau” terhipnotis di suruh-suruh. Jadi gampangnya jika misalkan si Romy itu ketemu orang yang belum-belum sudah menolak di hipnotis yang ga bakalan bisa.

Nah, apa sih yang terjadi saat orang terhipnotis ? Yang pasti orang terhipnotis bukan berarti tidak sadar, ia masih bisa mendengar atau bahkan melihat dengan sadar hanya fokusnya saja yang dialihkan. Yang pasti ia menerima “perintah” tanpa perlawanan. Sampai kapan kondisi terhipnotis itu bertahan ? inilah yang harus kita ketahui lebih lanjut. Karena ketika kondisi tidak mendukung segalanya bisa bubar. Tentu anda sering memperhatikan jika seorang anak kecil sedang belajar sedang belajar lalu di ruang sebelah terdengar suara-suara film kartun kesukaannya. Pastilah dia akan gelisah, lalu merengek-rengek tidak karuan.

Oke, kondisi tersebut dipetakan dalam 4 kategori gelombang otak :
Beta ( 14-100 Hz ) : gampangnya inilah otak analitis penuh pertanyaan, dan perlawanan sangat aktif mikirin segala sesuatu, saking ribetnya, jadi stress, ga percayaan, was-was, pokoknya ciri-ciri orang lagi sensi
Alpha ( 8-13.9 HZ ) : gampangnya ini otak lagi dalam perasaan nyaman dan santai, cocok buat orang lagi mau berdoa, sholat, beribadah, atau mau menerima pelajaran. Inilah gelombang otak yang merupakan gerbang menuju tingkatan bawah sadar sekaligus kondisi dimana apapun informasi akan diterima, dan diberi persetujuan untuk diterima.
Theta ( 4-7.9 Hz ) : gampangnya ini otak orang-orang yang lagi trance, meditasi, tidur dengan mimpi,
Delta ( 0.1-3.9 Hz ) : gampangnya ini otak full istirahat, benar-benar ga sadar, tidur tanpa mimpi, tanpa perasaan, biasanya saat tubuh pemulihan diri, cuman hati-hati ga boleh kebablasa jadi 0 Hz karena itu berarti sudah bye bye ... dengan dunia yg hiruk pikuk ini he he he
Anak-anak kecil ( balita ) otaknya masih dalam masa pertumbuhan sehingga gelombang Alpha lah yang biasanya muncul. Mereka sebenarnya penurut dan menerima begitu saja menurut ketika diberikan perintah asal tidak bertentangan dengan order sebelumnya yang sudah eksis. Makanya sangat penting memberikan perintah-perintah kebiasaan baik di masa ini, karena akan sangat mudah diterima. Sebaliknya jangan sampai keduluan order kebiasaan buruk yang masuk seperti misalnya : jam 7 malam si anak terbiasa nonton kartu “Naruto” ya sudah selamat berbawel2 ria menyuruhnya belajar pada jam-jam itu.

Orang dewasa, dimana otaknya sudah sempurna terbentuk dan terbiasa mengolah semua informasi yang masuk tiap hari, kondisi otaknya akan bermain sekitar gelombang Beta. Maka wajar makin modern dan canggih orangnya makin ribet orangnya .. makin egois, makin ngotot, makin susah dibilangin, tidak lain tidak bukan karena hanya percaya informasi pertama yang diyakini kebenarannya. Masalahnya bagaimana ia bisa meyakini sesuatu hal lain yang lebih benar misalnya kalau belum-belum dia sudah melakukan “perlawanan”

Inti dari penjelasan di atas, adalah kapan otak bisa “menerima” informasi, dan kapan otak selalu akan “menolak” informasi. Anda harus mempersiapkan orang lain untuk mau menerima informasi atau perintah ( dalam kondisi Alpha ) , atau sebaliknya tidak usah cape2 berdebat kalau dia memang tidak mau menerima informasi ( dalam kondisi Beta )

Pernahkah anda merasa tenang di dekat orang yang berpengaruh ? orang yang bijak ? yang ramah ? yang biasanya tempat orang bertanya dan berkeluh kesah ? kira-kira mengapa begitu ?
Satu-satunya penjelasan teknis, ya anda ketularan saja, kecuali memang anda tidak mau merasa tenang. Kalau anda kangen sekali pada seseorang, kemudian bertemu orang itu walaupun dia hanya menyapa “ Hai “ anda menjadi tenang. Artinya gelombang Beta otak anda ketemu gelombang Alpha orang yang anda kangeni itu ketularan menjadi Alpha karena anda memang mau. Tapi yang parah jika sudah kangen berat tiba-tiba orang yang dikangeni ini malah nyolot “ Ngapain kamu nyari2 aku ?!! “ ini Beta ketemu Beta selamat membuat perang dunia ketiga sendiri he he he...

Inti dari penjelasan di atas mulai dari diri anda sendiri dalam kondisi tenang, nyaman, ramah, penuh senyum ( dalam gelombang Beta ), pertahankan itu terus agar yang lain terpengaruh. Akan lebih baik lagi jika ruangan tempat anda mendukung fokus, seperti mematikan televisi, radio, menyingkirkan makanan, minuman, pokoknya agar sumber kenyamanan itu dari anda, andalah yang harus menjadi pusat perhatian.

Jangan sekali-sekali mengucapkan kalimat-kalimat negatif, seperti :
“ Kamu bodoh “
“ Ini masalah sulit “
“ Kalau kamu nakal, ga akan pernah bisa “

Akan lebih baik menarik perhatian dengan, kalimat-kalimat positif, seperti :
“ Kamu pintar ko “
“ Ini gampang ko, ayo coba aja “
“ Tuh kan kalau nurut dikit aja, bisa kan “

Lalu kalau situasinya memang kacau bagaimana ? ya cepat-cepatlah diam, aturlah nafas menjadi pelan, mungkin bisa dibantu dengan menutup mata, pisahkan diri anda dari sumber keributan dan kekacauan. Seperti kata orang Jawa “ Sing sadar ngalah “ ( yang sadar mengalah saja ), Mungkin butuh waktu menarik diri beberapa saat tapi itu sangat efektif daripada saling membalas energi negatif.




by fixshine,
disarikan secara bebas dari
Quantum Ikhlas ( Erbe Sentanu )
Hypnosis / The Art of Subconscious Communication ( Adi W. Gunawan )
posted by Sigit at 21.56 0 comments

Leadership dan norma sikapnya

Who is leader ? Siapa Bos anda ? Bagaimana anda ingin diperlakukan sebagai anak buah, bagaimana keteladanan yang ingin anda dapatkan ? Hal-hal tersebut seharusnya tidak berhenti hanya sebatas keluhan atau omong-omong belakang panggung yang tidak berarti apa-apa.

Jika kita membuka buku2 diktat kita akan sering menemui banyak pembahasan-pembahasan klasik tentang pertanyaan2 dasar seorang leader. Apakah ia dilahirkan ? (alias mempunyai bakat tertentu ketika dilahirkan) Apakah dia dapat dibentuk ? (siapapun bisa asal dilatih dalam lingkungan yang tepat). Sampai saat ini kedua hal tersebut tetap memperoleh porsinya dalam perdebatan panjang. Pembahasan klasik lain adalah tentang gaya kepemimpinan, dari sekedar bos begitu ditakuti shg anak buahnya bersikap ABS, sampai dengan Bos yang mau "turun kebawah", walaupun tetap saja ujung-ujungnya berorientasi hasil pula. Walaupun leader anda baik, tapi anak buah tidak dapat bekerja maksimal tetap saja ada yang kurang dari kepemimpinan itu. Bagi mereka yang sudah berpengalaman bertahun2, dimana leadership sense itu sudah mengakar, mudah saja setiap case dihadapi dengan cara yang berbeda-beda, sehingga sering kita mendengar sekelompok orang yang hanya mau dipimpin orang tertentu, atau banyak masalah tidak tuntas tanpa kehadiran seseorang tertentu .. seakan2 dia tak tergantikan. Namun benarkah demikian.

Diluar kemampuan2 teknis, sekarang leadership bukan jamannya lagi memilih gaya kepemimpinan. Kalau tim anda ingin maju, organisasi yang anda pimpin ingin mencapai goalnya. Adalah hal-hal mutlak yang harus dimiliki dan terus diterapkan apapun jenis kepribadian yang anda punyai. Minimal penulis ada 4 hal keharusan yang harus dilakukan seorang leader dalam sikapnya terhadap anak buah dan 4 hal pula yang harus dihindari.

--- 4 Hal positif :


Menjadi Coach => anda harus menjadi pelatih bagi anak buah anda, kenapa demikian ? karena ada suatu saat dimana ada tidak mungkin mendapat ragam anak buah yang ideal. Pasti ada kekurangan di sana-sini, anda tidak boleh hanya memarahi orang saja. Karena marah hanya berakibat anak buah tidak belajar tapi terfokus menyembunyikan kesalahan apapun caranya. Pointnya disini anda menjadi leader karena mempunyai "kemampuan" lebih, nah tularkan kemampuan itu pada anak buah anda, sehingga segalanya bukan anda yang perlu turun tangan sendiri.


Menjadi Conselor => anda harus menjadi conselor, hal ini wajar setelah anda menjadi pelatih yang mengajarkan segala sesuatu tentang kemampuan bekerja, selalu ada hal-hal yang unik dari tiap masalah, anak buah butuh tempat berkonsultasi, tempat bertanya, agar kualitas pekerjaannya semakin sempurna. Larangan keras untuk berkata " Itu kan pekerjaanmu, masak begitu saja tidak bisa ! "

Menjadi Coordinator => anda harus menjadi coordinator, setiap tugas mempunyai spesifikasi pembagian keahlian tersendiri, pepatah "the right man on the right place" menjadi mutlak disini. Kesalahan anak buah sebenarnya adalah point terakhir yang harus ditindak jika terjadi kegagalan tugas. Karena tatacara koordinasi pelaksanaan tugas itulah yang memungkinkan apakah anak buah bekerja maksimal atau tidak. Jika sedikit saja ada koordinasi yang salah dapat "mengacaukan" keseluruhan rencana. Oleh karena itu penting kiranya leader itu mempunyai visi dan perencanaan yang terus dikaji potensi keberhasilannya.

Menjadi Commando => anda yang merencanakan, anda pula yang harus menjadi contoh di depan. Tidak sebaliknya menjadikan anak buah sebagai "kelinci percobaan". Anda adalah sopir kendaraan besar organisasi anda, jadi anda yang menentukan arah organisasi. Jangan berpikir "belajar dari kesalahan yang dialami" ini berarti anda berpikir menunggu ada korban baru organisasi dapat belajar. Justru sebaliknya anda sudah harus dapat melihat potensi problem dan menemukan celah solusi selanjutnya anda yang mengarahkan tim anda untuk bergerak menuju solusi tersebut. Nah disinilah, disiplin anda tanamkan sebagai keseragaman arah kerja.

--- 4 Hal Negatif,

Menjadi Sok kuasa/ Nge-Boss, tidak ada gunanya menjadi orang yang selalu ditakuti, dan dituruti perintahnya karena hal ini menjebak dan memperbodoh pikiran anda sendiri untuk kreatif menyelesaikan masalah dengan cara terbaik bersama anak buah

Menjadi sekedar Messenger, kalau anda dibayar "lebih" hanya untuk sekedar menjadi penyampai pesan dari bos besar anda, betapa rugi perusahaan anda. Sebaiknya sewa saja mikropon saja. Karena Bos besar memang message-nya akan selalu singkat, nah perlu ada pengejawantahan dalam perintah2 aplikatif agar roda organisasi berjalan lancar

Menjadi lips sticker, anda tidak boleh hanya "berlindung" dibalik ucapan-ucapan orang yang lebih berkuasa padahal belum tentu benar. Anda tidak bisa memakai kalimat sakti .." .. menurut petunjuk Bapak Pimpinan .." untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi.

Menjadi seorang "Watch-Dog", sekedar berdiri mengawasi dengan tampang jutek, mencari-cari kesalahan anak buah juga harus dihindari. Karena semakin anda mencari kesalahan orang lain, orang lain tidak akan terfokus bekerja dengan baik namun sebaliknya hanya akan sibuk sendiri berusaha "kucing-kucingan" menyembunyikan kesalahan dengan berbagai cara. Akibatnya sudah jelas produktivitas tidak akan berkembang karena segala sesuatu dikerjakan denga penuh keterpaksaan

nah point-point diatas penting kiranya untuk diperhatikan , silakan anda renungkan sudahkah keempat hal diatas selalu anda lakukan. Atau jika anda belum mendapat kesempatan mendapat "cobaan" sebagai pemimpin, semoga hal-hal tersebut diatas menjadi inspirasi bagi perbaikan yang akan anda bawa dalam organisasi/tim yang kelak anda pimpin.

Siapapun anda, terlahir dengan bakat leadership atau tidak, anda tetap harus belajar menjadi pemimpin dimana pointnya bukan menjadi orang yang memerintah dan diberi kekuasaan. Pemimpin sudah seharusnya menjadi seorang pelayan mengatur hidangan menu organisasi agar semua anggotanya dapat menyantap dengan nikmat



ditulis,
by fixshine
merangkum dari bbrp sumber bacaan,
posted by Sigit at 21.36 0 comments