Zwisslerrr ...

Minggu, 13 April 2008

Berikan yang terbaik untuk air, maka....

Anda percaya dapat berkomunikasi dengan air ? secara harfiah memang aneh. Air memang bukan makhluk hidup. Namun jika saya ubah pertanyaan dengan : Apakah air dapat merespon perlakuan kita terhadapanya ? tentu beberapa anda akan berfikir. Bayangkan anda mempunyai mempunyai aquarium dengan ikan kecil di dalamnya. Bayangkan perlakuan anda pada air itu dan respon yang di rasakan si ikan kecil. Berbedakah hasilnya jika air dibiarkan begitu saja dan diberikan perhatian ?

Beberapa dari anda akan berkomentar masalah kebersihan, ya tepat. Air yang dibiarkan kotor, seolah merasakan sedang mendapatkan perlakuan buruk, sebuah kesia-siaan. Air yang kotor menjadikan tempat hidup yang tidak nyaman bagi si ikan kecil yang pada gilirannya mengancam kehidupannya. Selanjutnya jika dianalogikan dengan air yang kita minum tiap hari, yang membentuk 75% lebih kehidupan fisik kita, perlakuan seperti apa yang diterima air sebelum kita minum ? dan bagaimana efeknya terhadap kehidupan kita ?

Air sehat air yang alami ?

Ada banyak versi tentang air mineral "sehat" yang kita minum. Bisnis air mineral, bahkan menjamur. Tidak hanya itu berbagai teknik "mensucihamakan" air makin beragam. Para ahli menyusun kualitas standar kandungan-kandungan wajib air yang baik. Namun para ahli manapun akan tetap mencari sumber air pegunungan yang belum tersentuh polusi apapun sebagai acuan. Yang mau saya katakan adalah tetap berbeda kualitasnya antara air mineral dengan air alami pegunungan. Apa yang berbeda ? Perlakuan yang diterima air itu sebelum diminum, dan respon balik air itu sendiri.

Bayangkan air selokan yang kotor dan beracun yang kemudian diolah oleh perusahaan pemurnian air. Percayakah anda semua efek negatifnya hilang ? Bandingkan dengan air alami pegunungan, saya yakin tanpa harus di masak pun, anda sudah percaya air tersebut bisa di minum, toh memang manusia jaman dulu pun minum air tanpa di masak. Masalahnya indikator apa yang menjadi acuan air yang baik dan tidak itu ? Bahkan kandungan unsur standar pun tidak cukup, karena polusi bisa datang dari mana saja bukan hanya kotoran, tapi juga panas, dingin, bau, suara, juga gelombang elektromagnetik.

Mr. Masaru Emoto dalam bukunya "The True Power of Water" menjawab fenomena air ini. Berawal dari keingintahuannya tentang seperti apa air yang baik itu, pencariannya membuah pengalaman penemuan yang mencengangkan. Singkat cerita dari hasil studi pustaka ia menemukan fenomena kristal salju. Dibantu rekannya seorang Kayuza Ishibasi yang mempunyai keahlian foto miksroskopik di laboratoriumnya, ia menemukan bahwa dengan cara tertentu air membentuk kristal. Kristal yang selalu hexagonal ( bersegi enam ) dengan variasi keindahannya.

Kristal yang tak terbentuk


Ide terbentuknya kristal menumbuhkan keingintahuan lebih. Ia kemudian melakukan perjalanan keliling dunia, mengambil contoh-contoh air, mencair yang termurni di berbagai tempat. Ia juga mengembangkan contoh-contoh air itu pada air mineral, bahkan air hujan diberbagai tempat. Ia mencurigai pengaruh-pengaruh yang diterima air berhubungan dengan kemampuannya membentuk kristal hexagonal. Air di kota-kota besar yang umumnya tercemar seperti Tokyo, sejumlah besar kota di eropa, asia, semuanya tidak membentuk kristal. Air mineral dari beberapa merk terkenal mengalami kegagalan serupa. Namun justru pada air keran dari sumber air alami (air tanah) kota Katano sekitar Osaka mampu membentuk kristal.

Konsep Hado

Perjalanan mencari air kristal tersebut sangat mencemaskan. Karena jika air yang dapat membentuk kristal itu benar menjadi indikator air yang baik tentu sangatlah susah mendapatkannya. Hal ini dikarenakan siklus pemurnian air secara alami di tanah membutuhkan waktu puluhan tahun. Disinilah intervensi sub atomik melalui pancaran gelombang dicobakan untuk memperbaiki kualitas air dengan indikator pembentukan kristal hexagonal air.
Disinilah konsep Hado diperkenalkan. Hado adalah energi gelombang semesta yang mempunyai pengaruh positif dan negatif. Air akan membentuk kristal jika diberikan hado positif. Dan gagal jika sebaliknya mendapat hado negatif. Kemudian jika dihubungkan dengan masalah pemurnian air, tentu saja ukuran pemancaran hado itulah yang kemudian harus dihitung. Masih bingung ? okey, getaran itu bisa dilawan dengan getaran pula, jelasnya kalau dilihat penampang gelombang, setiap lembah gelombang harus dinetralkan dengan bukit gelombang. Kebisingan ruangan, tidak harus diatasi dengan menyingkirkan sumber kebisingan tetapi bisa juga dengan memancarkan getaran suara yang mempunyai bentuk gelombang yang berlawanan dengan sumber kebisingan. Nah hal yang sama berlaku pada air. Bahkan menjadi cara alternatif dalam penyembuhan penyakit, karena energi negatif penyakit akan dinetralisir oleh air dengan takaran hado positif yang sudah diukur. Menarik bukan ?

Sekedar air murni bisa menyembuhkan ? Hal ini dijelaskan karena tubuh kita 75% lebih adalah air, jadi hanya media airlah yang mampu paling baik mengantarkan energi Hado positif. Disini konsep resonansi yang diterapkan, bahwa hanya unsur-unsur sejenis sajalah yang dapat merespon suatu pemancaran gelombang.

Ungkapan-ungkapan Positif

Jika anda semakin tertarik, tentu pertanyaan bagaimana membuat hado positif itu ? lebih jauh apakah bisa membuatnya sendiri ? jawabannya tentu bisa. Apalagi dengan penemuan efek placebo yang terkenal itu. Efek placebo adalah lelucon yang serius menurut saya. Sekelompok orang yang ditipu diberi obat lalu entah kenapa dengan ditipu malah sembuh, malah kadang-kadang yang sudah stress duluan sebelum minum obat malah tidak sembuh-sembuh. Sebagian menyebutnya sugesti, tapi dalam konsep ini tubuh seseorang yang sembuh karena "ditipu" ini merangsang banyak hado positif timbul sehingga efek negatif penyakit bisa ditahan dan akhirnya sembuh.

Hado adalah gelombang, sehingga apapun yang berbentuk gelombang mampu memberikan energi positif. Demikian pula sebaliknya. Sehingga yang menjadi masalah sekarang Hado dalam bentuk apa dan bagaimana memaksimalkan efeknya.
Suara adalah getaran, jadi suara manusia pun dapat memberikan hado positif. Semakin fokus mengucapkannya semakin baik. Semakin sering, semakin lama semakin berkhasiat memberikan pada air. Keliatan seperti air jimat ? justru itulah yang sering dilakukan para pemuka agama jika sedang menggunakan media air untuk penyembuhan segala hal.
Tentang apa yang paling baik diucapkan, menurut penelitian Mr Masaru adalah kata-kata bentuk "past-tense". Kalimat bentuk past-tense menunjukkan keyakinan, bayangan keberhasilan. Sehingga alih-alih mengucapkan "Jika anda sembuh nanti .." lebih baik ucapkan " Anda sudah sembuh ...".

Yang paling menarik ketika Mr Masaru Emoto menemukan bahwa dengan bahasa apapun ungkapan-ungkapan positif mendorong air menciptakan kristal juga, jika anda mencari kata-kata yang paling baik, gabungan kata "Cinta" dan "Terima kasih"-lah yang membentuk kristal paling indah, bahkan sanggup menahan air dari efek-efek negatif gelombang apapun. Air mengerti dan merespon semua bahasa. Air itu mempunyai bahasa universal. Sehingga filosofi Cinta dan Terima kasih yang terpadu menghasilkan kestabilan kristal hexagonal yang sangat kuat. Cinta adalah energi aktif yang berarti memberi, sedangkan Terima kasih adalah energi pasif yang berarti menerima. Energi cinta akan pupus jika tidak ada tempat penerimaan, sebaliknya hanya penerimaan akan cinta yang bisa menghidupkan.




"Love" and "thanks" crystal from www.thank-water.net



Apakah kita harus mencari seorang yang khusyu dulu agar mengucapkan "Cinta" dan "Terima kasih" berulang-ulang ? tentunya repot sekali bukan ? sekali lagi air itu ternyata sangat fleksible, yang penting ada energi hado positif yang masuk. Sedikit tips dari Mr Masaru tempellah tulisan "Cinta" dan "Terima kasih" atau kalimat positif lain yang dibutuhkan menghadap ke air, diamkan beberapa jam agar air menerima hado tulisan positif itu, kocok-kocok sedikit untuk mengaktifkan gelombangnya baru minumlah sesering mungkin.

Refleksi air sebagai pengobat jiwa
Kita tidak sedang bicara tahyul. Meski sudah banyak kontroversi marilah kita ambil segi positifnya. Air adalah refleksi diri kita yang sekali lagi terdiri dari 75% air. Jika air merespon semua ungkapan-ungkapan positif, manusia juga. Jika anda ingin sehat, ingin maju, ingin sejahtera, ingin bahagia, selalulah dekat-dekat dengan mereka atau apapun yang memeberi energi positif. Hindari kata-kata kotor, tayangan kekerasan, atau kumpulan orang orang yang hanya bisa berkeluh kesah. Selalulan berbagi optimisme, selalulah memberikan cinta, selalulah menerima segalanya dengan terima kasih, dengan syukur bahwa apa yang sudah kita terima adalah sempurna bagi kondisi kita saat ini.

by fixshine,
Ditulis untuk Ikastara.org
Diinspirasikan oleh buku "The True Power of Water" karya Masaru Emoto, MQ publishing
posted by Sigit at 22.13

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home